DAY 8 : MY SECOND LETTER - Fatimah Aqila

Konten [Tampil]

Hai, kamu yang disana? Sedang apa dan dimana? Bersama yang lain, atau kau masih sendiri. Dulu, aku mencintaimu dalam diam.  Saat waktu berjalan kau mengetahuinya, tapi kau tak pernah berniat untuk membalas perasaanku ini. Masih ingatkah surat yang ku kirim sebelum ini, surat yang terbungkus amplop warna merah.  Surat yang berisikan bahwa aku ingin mengenalmu lebih jauh.Yang kuletakkan tepat diatas motormu, tapi kau enggan membalas suratku. Mungkin kau tak tau ingin membalasnya kesiapa? Karena aku tak menuliskan namaku, disurat itu hanya tertera “secret admirer”.

Saat ku buka media social yang bernama twitter. Kubuka profil kamu, betapa terkejutnya aku kau mengupload sebuah foto yang kelihatannya seperti surat yang aku kirim tadi pagi. Benar sekali, itu surat yang aku kirim tadi pagi. 

Ini surat kedua yang ku tulis untuk kamu, tapi ini tidak mungkin lagi ku letakkan di atas sepeda motormu ataupun ku kirim untuk kamu. Karena kita berbeda jarak, kamu disana dan aku masih disini tertinggal bersama kenanganmu. Aku masih tetap mengingatmu, aku masih ingat senyum mu yang seakan membuat duniaku seperti surga, aku masih ingat ketika kita sempat ber-foto bersama saat hari perpisahan itu. Mungkinkah kamu mengingatku? Ah, aku rasa kamu tidak mengingatku lagi. 

Oh, iya aku dengar kamu sudah memiliki seseorang yang spesial ya? Aku pikir aku yang akan memilikimu, ternyata dia, bukan aku. Tapi sampai saat ini aku masih suka mencari tahu keadaan kamu. Walaupun terkadang menyakitkan, tapi itu kegiatan yang tak bisa aku tinggalkan. Sampai saat ini aku masih belum bisa melupakanmu. Melupakan semua tentangmu. Bagaimana aku bisa melupakanmu? Jika koleksi foto-fotomu yang masih tersimpan rapi dilaptopku enggan kuhapus. Karena aku pikir menghapus sebuah foto tidak mempengaruhi. Biarkan perasaan ini mengalir sejauh mana akan terpaut, sampai seseorang yang bisa menggantikanmu, hadir untukku.