Konten [Tampil]
Tadi pagi, tepat jam 10:28 paman ku menjemput di depan
gerbang sekolah. Hah? Mau ngapain keluar jam segitu... itu mau bolos. Eh,
nggaklah! Udah taukan pada postingan aku sebelumnya tentang rencana mau pergi
ke Rumah Sakit. Ya, akupun bergegas pergi tanpa berpamitan dengan guru. Nah
lho?! berani sekali keluar tanpa izin...Lagiankan
sekarang udah selesai ulangan, mau turun atau mau pulang gak pake absen lagi
deh gak apa-apa kali :p
Lanjut???
Setelah itu sekitar setengah jam sampailah di Rumah
sakit, Sesampainya di RS kamipun bertanya sama recepsionistnya. “Numpang nanya,
pak. Kalau mau periksa masalah telinga dimana ya?” Tanya pamanku. “Oh itu
Poliklinik THT, dilantai 2” jawab si recepsionis. “Iya, terima kasih pak”. Dan
kemudian kami bergegas menaiki tangga untuk menuju lantai 2. Setelah sampai di depan poliklinik THT, trus
tanya sama ibu-ibu yang lagi nunggu antrean. “Ibu, numpang nanya. Ini tinggal
ambil kartu antrean ya atau apa?” tanyaku. “Oh, itu udah daftar belum?” tanya
ibu itu. “Belum bu, kalo mau daftar dimana?” tanyaku lagi. “Pendaftarannya
dibawah lantai 1”. “Oh, terima kasih ya bu” jawabku.
Setelah itu kami menuju lantai 1 untuk melakukan
pendaftaran, menunggu sekitar 15 menit dan pendaftaran selesai. Setelah itu
kami naik lagi kelantai 2, “astaga pikirku, ini kok cape banget ya naik turun
tangga” rutukku dalam hati. Maklum, aku tidak pernah berurusan kayak gini :p.
Setelah itu menunggu dipanggil deh. Pas lagi nungguin di panggil, jantung aku
deg deg deg gak karuan gitu. Aku liat di sekitar ada DM (Dokter Muda), aaaaaaa
ada dokter muda ganteng banget gila... Setelah itu namaku dipanggil. “Ibu
Fatimah...?” panggil dokternya. What??? Dipanggil ibu? Astaga -___-
Setelah sampai diruang pemeriksaan, betapa terkejutnya.
Disana ada 4 dokter cewek dan 2 dokter cowok. “Ah, gila gak keren banget gitu
disekitar aku ada dokter muda. Nah, aku yang diperiksa telinga??? Malu-maluin
bangetkan???” kataku dalam hati. Setelah itu aku dipanggil untuk duduk di kursi
“kebesaran pemeriksaan telinga” (Lol XD). Setelah itu dokternya ngeliat telinga
aku, dan telinga aku terasa dibor gitu gilaaaaaa, di semprot pakai apa gitu,
terus dibornya pakai suntikan yang mungkin besar. Ah, aku tidak sanggup melihat
suntikannya. Sepanjang proses “pemboran telinga” aku meremas-remas baju gak
jelas gitu, antara pengen teriak kegelian atau sakit??? Entahlah -___-.
Seandainya dokter yang muda itu dekat mungkin aku akan spontan untuk memeluknya
*ini tidak mungkin*. Huh, ketika pemboran tadi selesai aku lega banget, sangat
lega. Setelah itu diberikan resep dokter, dan kamipun bergegas pulang.
Saat dijalan aku meringi-ringis sendiri, soalnya
seperti masih berasa di bor gitu nih telinga. Ah, pokoknya aku gak mau lagi deh
pakai acara sakit telinga lagi. Gak mau lagi telinganya dibor, pokoknya gak
mau, gak mau, dan gak akan pernah lagi :’). Huft, semoga telinga ini gak pernah lagi ya pakai acara
sakit atau apa, amin . Saat-saat sakit seperti ini, aku lebih menghargai yang
namanya sehat. Mungkin saat kita sehat, kita seakan-akan gak pernah peduli sama
organ tubuh kita. Tapi tungguin saat sakit itu tiba, kalian bakal menyesali hal
itu.
Post a Comment
Post a Comment