Konten [Tampil]
Sore ini hujan kembali hadir membasahi bumi. Tetesan hujan yang turun seakan memaksaku untuk mengingat kenangan masa lalu. Ku ambil sebuah buku berwarna hijau---yang sudah sejak lama tak pernah kubuka. Dan hari ini aku membukanya lagi. lembaran demi lembaran kubuka, huruf demi huruf ku eja, dan aku mulai senyum-senyum sendiri membacanya. Seperti sedang mengulang waktu, dan dibawa kemasa lalu, itulah yang aku rasakan. Buku itu adalah buku diary yang kubeli beberapa tahun yang lalu.
Melihat bagaimana cara
aku menyampaikan perasaanku disana, di buku itu. Mulai dari sedih, senang,
kesal, benci, amarah, tawa, tangis, dan Cinta. Aku tersenyum geli, betapa
lebaynya dirikuuuu iniii, pikirku. Terkadang saat aku membuka diary beberapa
waktu yang lama telah tidak kutulis itu seperti inilah, aku akan menertawakan
diriku sendiri. Dan berakhir dengan robekan kecil-kecil dari curhatan-curhatan
yang labil itu.
Tapi tidak untuk kali
ini, aku enggan merobeknya atau membuangnya. Karena kenangan tetaplah menjadi kenangan,
meskipun tersimpan berjuta luka, pada akhirnya aku akan tersenyum ketika
mengingatnya. Bagiku, kenangan tak selalu pahit, kopi yang pahit sekalipun akan
menjadi manis ketika dikasih gula. Seperti itulah, kenangan. Paduan kopi dan
gula itu adalah kenangan. Kopi adalah kenangan yang pahit dan gula adalah
pelajaran. Ketika kau mengaduk keduanya, bukankah
terasa manis? Campuran kopi dan gula yang telah menyatu adalah kenangan
yang pada akhirnya menjadi pelajaran yang berharga. Aku tidak akan melupakan
bagaimana pahitnya kopi, dan manisnya kopi ketika dicampur gula, karena ketika
hujan turun aku merindukan segelas kopi yang menemani ku untuk mengingat masa
lalu...*abaikan*
Tulisan-tulisan yang
bisa dibilang labil, ya menurut ku itu normal. Semua orang pernah menuliskan
kisah mereka pada diary. Sejenak aku termenung memandangi tulisan-tulisan
dibuku itu. Mungkin inilah gunanya sebuah diary, buku yang biasanya dituliskan
tentang semua kejadian yang dialami oleh seseorang. Mungkin, inilah gunanya,
agar kita tak pernah lupa hal-hal yang pernah kita alami---meskipun terkadang
kopi terasa pahit dan terkadang terasa manis jika dikasih gula. Karena,
kenangan tercipta bukan untuk dilupakan, tapi mengingatnya jika merindukan.
Itulah alasan kita untuk menulis, ketika kita merindukan kita bisa
mengingatnya, meskipun tidak untuk mengalami hal itu lagi. Karena, kita bukan
sang waktu yang bisa memutar ulang waktu ataupun untuk menghentikannya.
Buku diary itu pun
tidak selalu ku isi setiap hari. Aku hanya mengisinya jika aku sedang mood atau
ketika tugas sedang tidak menumpuk---atau bahkan ketika hal so sweet terjadi.
Hari ini aku menyesal, kenapa aku tidak menuliskan hal-hal yang terjadi dalam
hidupku setiap hari. Meskipun memori di otakku bisa mengingatnya kembali, tapi tak
seutuhnya ingatan itu bisa mengingat semuanya. Lagi, inilah gunanya ketika kita
ingin menuliskan kejadian dalam buku diary selalu tak lupa menuliskan tanggal
dan waktu kejadian. Karena itu untuk memudahkan kita mengingat. Mungkin
sebagian orang tidak menganggap tanggal itu penting. Ketika kita melakukan
kesalahan di tanggal “32” maka kita akan berpikir tidak akan melakukan
kesalahan yang sama di tanggal itu.
Kubaca lagi
berulang-ulang hal yang kutuliskan disana. Terima kasih kepada mereka yang
telah memberikan hal manis ataupun pahit. Terima kasih kepada mereka yang telah
mengisi hari-hariku selama ini. Tanpa mereka mungkin tak ada hal manis ataupun
pahit yang bisa aku tuliskan di buku ini. Tak lupa syukur serta ucapan terima
kasih kepada Tuhan yang telah memberikan berbagai hal dihidupku selama
ini---baik segelas kopi tanpa gula ataupun segelas kopi yang telah dicampurkan
dengan gula. Tanpa kesedihan, mungkin hari ini aku tidak akan pernah tau
caranya bersyukur. Tanpa kebahagiaan, mungkin aku tidak akan pernah tau caranya
tertawa.
Kamis, 8 Mei
2014
itu yang meingat tanggal jadian 100% perasan penulis nah yakin x))
ReplyDeleteehh emang beisi pacar? *sembunyi
ciee endingnyaa kerennn hha
Maaf anda salah :p itu berdasarkan survei dan sumber terpercaya wuahahahhah
Deleteu.u nang pina sudah bisi pacar mehina kaum jomblo terosss -___- bisi pacar ditangan :P
Haahahaha thxxx
Jadilah gula dalam kopiku :D heuu..
ReplyDeleteMampir juga ya >> asiqurrahman.blogspot.com
-__-
Deleteco cwiiiit bangettttt ^_^
ReplyDeletejangan nambahin gulanya terlalu banyak ya, ntar 'kemanisan' jadi ga enak juga loh
btw, itu yang OOT, sengaja curcol ya :p
emang cewe, sensitifitasnya sungguh terlalu*omailama :D
Wuahahha cewe ya begitulah cewe :D
DeleteI'm coffee lover. Ah, keren perumpamaan kopi dan gulanya. Kita ingat kenangan yang kita lalui tapi tak akan mampu mengingatnya secara sempurna paling garis besarnya aja. Tapi kalau udah tertuang dalam tulisan, ketika nanti suatu saat kita baca kembali serasa kita tersedot keruang waktu dan mengulang kembali masa itu. Maksudnya kita bisa ngebayangin lengkap dari awal sampai akhir. Nice post :D
ReplyDeleteWah ternyata kamu coffe addicted ya :D
DeleteBenar tuh apa kata kamu :D
kalau sudah menyangkut kata "CINTA", bahkan cuka pun bisa terasa manis :)
ReplyDeleteCinta emang gitu kali kak :)
Deletesesuatu akan terasa manis setelah kita merasakan pahit
ReplyDeletekenikmatan juga akan terasa jika kita telah merasakan kesukaran, nice sis, ngingetin buat bersyukur
alasan gue ngeblog juga biar gue inget sama apa yang gue alami, dan gue pamerin ke anak cucu, serta biar bisa berbagi ke sesama :D
Iya bener banget tuh...
Deletesip, kita harus sama-sama mengingatkan kak :)
Analogi kenangan disamakan kopi lawan gula itu keren banar. Pas bacanya aku maunggut-unggut aja.
ReplyDeleteiya, setuju banar, tanpa orang-orang masa lalu, mau itu pahit atau manis alur kehidupan kita akan terasa hambar dan flat gitu-gitu aja, dan kalo kayak gitu kayaknya males juga kalo dikenang :)
Wuahahha, maunggut paham kah kada tuh ka? :P
DeleteIya, makanya orang-orang masa lalu itu tak selalu memberikan kenangan pahit kak :D
Tulisannya ini melankolis tapi ada bumbu2 kocaknya, jadi di awal paragraf yang terbawa suasana pada akhirnya ngakak karna ternyata OOT hahahaha
ReplyDeleteCieee yang nulis diary ciee, apa enaknya sih nulis diary ?:o
Nulis diary itu ketika kita nggak sanggup bercerita sama orang lain, Fan :)
Deletegile keren juga ini persamannya kehidupan yang dibalut make kata kopi wkwk belom pernah mikir sejauh ini sih
ReplyDeletekalo ga ada pait ya gakan bersukur manusia itu , tapi ya bener juga kata mbak Masita Pawestri Dwi Ratri orang kalo udah cinta apapun juga jadi manis wkwk
BTW ini Fontnya kecil bgt bacanya jadi susah aku ._.
Hahahha, iya iya benar banget :D
DeleteIya nanti dibesarin lg deh :) thx masukannya.
jadi aku gula apa kopi nih, fa? hehehe
ReplyDeleteKita punya hobi yang sama, nulis diary! Kata siapa nulis diary itu cuma punya anak labil haha sampai sekarang aku masih nulis diary loohh, dan setuju sama kamu, cerita yang dulu-dulu di diary itu kalo dibaca lagi bisa bikin seluruh memori masa lalu ter-flashback dengan sendirinya.
Btw, diary-nya pakai gemboklah? kena dibaca mama hehehe
Kaka banyu sirup ja gin manis jua hahhaha :P
DeleteMun wahini kd bisa lagi pakai diary begembok ka ae hahha
widih.. kopi pahitnya ternyata manis *apasih
ReplyDeletehehe.. keren kopi gulanya. kenangan, pelajaran, diaduk jadi pecel lele.. ah ngawur
jujur aku gak pernah punya diary ya... bukan gak mampu beli sih. tapi dulu gak tau apa fungsi sbenarnya :D .. sekarang jadi lupa smua kenangan2 yang terjadi u.u
Wuahaha ayooo mulai sekarang ditulis, biar nanti nggak lupa hehhe
DeleteDulu aku juga suka nulis diary, tapi diarynya di buku tulis biasa gitu, yakali aku nulis di diary yang gambarnya berbi terus pake kunci gitu wkwk. Emang seru sih nulis diary, kita bisa curhat apa aja yang kita rasain tanpa harus khawatir yang dengerin merasa risih atau bosan. Meskipun ga ada fotonya, kita tetep bisa mengabadikan momen-momen berharga dalam hidup, yaa lewat diary ini. Tapi lama-kelamaan aku pegel nulis tangan gitu, kan panjang-panjang-_- Yaudah setelah nemu blogger eh jatuh cinta ampe sekarang.
ReplyDelete"Karena, kenangan tercipta bukan untuk dilupakan, tapi mengingatnya jika merindukan." Nah bener banget tuh, kadang kita maksa melupakan kenangan, tapi yaa kalo kenangannya memaksa untuk selalu diingat, mau ngapain lagi? Nyerah.
Udah pernah baca Filosofi Kopi karya Dewi Lestari belum? Aku juga belum wkwk tapi kayaknya cocok banget sama kamu deh. Kopi dan hujan emang pasangan yang serasi. Ga tau kenapa perpaduan antara kopi dan hujan itu perfect, apalagi kalo sambil merenung di deket jendela :D
Iya agak pegal juga sih, sama setelah nemu blog sekarang udah jatuh cinta sama blog :D
DeleteYaudah biarin kenagan itu berhembus seperti angin, nikmati saja kalo anginnya seger hahha
aku belum pernah baca sih. Ah bener banget hujan-hujan terus di dekat jendela ditemani secangkir kopi. Itu moment yang keren banget deh :D