Konten [Tampil]
Tik...tik...tik..
Suara tetesan hujan tak henti-hentinya mengalun dan menyambut pagi ini..
Yeah, its Friday! Barakallah...
Alhamdulillah, di pagi hari Jum'at ini disambut dengan tetesan hujan. Orang kebanyakan selalu mengatakan jika hujan di hari Jum'at maka ada kemungkinan hujan itu akan berlangsung selama satu minggu penuh. Apakah hujannya tanpa henti? Bukan. Maksudnya ada kemungkinan seminggu kedepan akan hujan baik itu hujannya seharian atau cuma sebentar.
Hari ini aku pergi ke sekolah karena ada urusan sebentar. Padahal kemaren sudah ke sekolah, tetapi urusannya belum selesai. Jadi, awalnya aku danKkiky berencana berangkat pukul 8 pagi. Tetapi, itu hanya sebuah rencana. Dan ternyata kami berangkat pukul 9 pagi. Padahal cuaca sedang tidak bersahabat. Tetapi kami tetap memutuskan untuk pergi ke sekolah menggunakan jas hujan. Hujan seperti ini bagi kami adalah hal yang biasa. Sewaktu masih sekolah dulu hujan yang sangat lebat pun kami lalui hanya untuk pergi ke sekolah. Mungkin kami adalah murid yang rajin, pikirku.
"Sudah lama Ky kita tidak memakai baju kebangsaan ini" ucapku sambil mengenakan jas hujan berwarna biru yang selama ini selalu setia melindungiku dari kehujanan.
"Iya..." jawab Kiky menyunggingkan senyum di bibirnya.
Kami pun berangkat ke sekolah ditemani oleh tetesan hujan yang kecil-kecil atau orang sering menyebutnya gerimis. Setelah berjibaku dengan hujan dan menempuh jarak sekitar 10 km dari rumah ke sekolah, akhirnya sampai di sekolah ini.
Di ruang pengawas harian, Hasan dan Tiwi sudah menunggu kami. Kami pun mengitari sekolah, duduk di depan ruang Tata Usaha, berbincang-bincang. Kebetulan saat itu Kiky sedang menunggu Ibu TU untuk membuatkan surat peringkat di kelas. Lalu Tiwi mengajakku untuk makan soto dan pempek di kantin. Soto dan pempek di kantin sekolah inilah yang dirindukan jika sudah menjadi alumni sekolah ini. Karena paling sering makan soto dan pempek, padahal kantinnya ada banyak menu dan penjual kok. Ada nasi goreng, bubur ayam, lalapan, dan macam-macam. Menu soto dan pempeknya paling enak, cuma bayar Rp. 4000 sudah bisa menikmati soto. Dan biasanya kalo makan pempek, bikin racikan sambal dulu. Tomat, kecap, jeruk nipis, dan sambal pedas dicampurin jadi satu. Maknyuss dan tentu saja sangat pedas!.
Setelah berjalan menuju ke kantin, dari kejauhan ternyata kantin soto dan pempeknya tutup. Kebetulan di sekolah sekarang sudah tidak ada kegiatan belajar-mengajar lagi, kan udah pada selesai ulangan, jadinya kantinnya sebagian tutup. Kami pun kembali lagi ke depan ruang tata usaha.
***
Beberapa saat kami duduk dan berbincang-bincang. Kemudian Suli datang mengenakan sweater hijau dengan rok abu-abu. Meskipun kami sudah mendapat gelar "alumni" tetapi saat datang ke sekolah kami diwajibkan untuk memakai pakaian seragam sekolah, it's so annoying! Karena kalau tidak, kami tidak akan dilayani. Oh sekolah ini memang disiplin dengan peraturan, kami pun juga sangat disiplin. HAHAHA
"Foto yuks..buat yang terakhir kali pakai baju seragam" kata Tiwi.
Dengan mengandalkan handphone Suli, kami pun berselca ria.
Suli, Tiwi, Fatimah, Kiky, dan Hasan |
Selcanya gagal, cuma aku aja yang keliatan :P |
"Hasan, fotoin kamiii dongg! Please" pintaku pada Hasan. Meskipun harus diminta beberapa kali dulu, akhirnya Hasan mengiyakan. Kalo ada Hasan pasti deh Hasan yang jadi fotografer buat kami, muehehhehe.
Saat lagi asyik berfoto lalu Bapak kepala sekolah lewat.
"Kenapa ini belum pulang aja lagi?" tanya bapaknya.
"Ini.. Pa ada yang ditungguin" jawab Kiky dengan hati-hati.
Setelah Bapaknya pergi kemudian kami melanjutkan sesi narsis.
Saat lagi asyik berfoto lalu Bapak kepala sekolah lewat.
"Kenapa ini belum pulang aja lagi?" tanya bapaknya.
"Ini.. Pa ada yang ditungguin" jawab Kiky dengan hati-hati.
Setelah Bapaknya pergi kemudian kami melanjutkan sesi narsis.
Setelah selesai narsis sana-sini akhirnya kami memutuskan untuk pulang.
"Eh, di depan ada paman pentol nggak?" tanya suli.
"Kayaknya tadi ada deh," jawabku.
"Kita mencucuk pentol dulu yuk!" ajak suli. Kalo di Banjarmasin biasanya kalo mau makan pentol sering bilangnya "mencucuk pentol". Mencucuk itu sama dengan menusuk (?). Ya seperti itulah, i think you understand what i mean. Hahaha
Kami pun mengiyakan ajakan Suli,
Setelah sampai di depan gerobak paman pentol.
"Paman yang ini berapa, yang ini berapa" tanya kami sambil menunjuk ke arah pentol-pentol yang ada disitu.
"Itu Rp. 500, itu Rp. 1000, itu bla bla bla" jawab paman pentol.
"Eh, kita foto yuks disini" kata suli.
Aku yang kadar kenarsisannya mungkin melebihi asinnya garam dilaut, langsung saja mengiyakan ajakan Suli.
"Eh, paman boleh minta tolong nggak?" tanya ku pada paman pentol.
"Apa?" tanya pamannya dengan muka yang serius.
"Fotoin kamiii dong Paman," jawabku dengan muka memelas.
Dengan beberapa kali jepretan dan berbagai pose dan sudah menghabiskan uang sekitar Rp. 5000 mencucuk pentol. Akhirnya kami pun pulang.
"Bahagia itu sederhana. Ketika aku bersama kalian, tertawa lepas dan melakukan hal-hal yang aneh sekalipun"
Wah saya suka nih kata kata akhirnya yang
ReplyDelete"Bahagia itu sederhana. Ketika aku bersama kalian, tertawa lepas dan melakukan hal-hal yang aneh sekalipun"