AKU KEKASIHMU, DIA KEKASIHMU - Fatimah Aqila

Konten [Tampil]

Source :disini

Aku kekasihmu, dia kekasihmu.

Mengapa kau sembunyikan  itu.

Ternyata, kau tak bisa menjaganya.

Kau tak bisa menerima semua kekurangan kita

Dan mengapa kau tega menghancurkannya

Kau tega meracuninya semua benih cinta kita...

(Armada - Aku Dia Kekasimu)

***

Sudah beberapa hari ini aku menyimpan bongkahan kebencian yang suatu saat siap diledakkan kepada lelaki yang baru saja aku tahu dia adalah seorang lelaki yang berani berkhianat di hidupku, untuk pertama kalinya. Rey, namanya. Lelaki yang berhasil masuk kedalam kehidupanku untuk beberapa bulan terakhir. Aku pikir dia bagaikan seorang malaikat tanpa sayap yang sangat baik hati. Ternyata itu hanya sebuah pemikiran positif yang meracuni setiap otakku.

“Keysha, maaf hubungan kita harus berakhir sampai disini karena aku menemukan seseorang yang dulu hadir ke dalam hidupku, dan tentu saja aku sangat mencintainya. Tapi, aku tidak kuasa untuk mengatakan perasaanku ini padanya. Maafkan aku Keysha, aku tidak bermaksud untuk menyakitimu, tapi sepertinya aku memang harus mengakhiri hubungan kita sampai disini daripada aku harus menyakitimu terlalu jauh....”

Itulah sebuah alasan  yang ku ingat bahkan selalu kuingat setelah Rey  pergi saat aku baru saja memulai sesuatu  hal yang baru. Well, saat itu aku sangat percaya bahkan aku sempat mengikhlaskan jika pada akhirnya kau berani mengatakan perasaan mu pada perempuan itu. Meskipun sebelumnya aku tidak menerima alasan yang kau lontarkan  pada saat itu. Aku pikir perempuan mana yang percaya ketika seorang lelaki mengatakan alasan tersebut, aku pikir hanya perempuan bodoh yang bisa menerima alasan yang tidak bisa diterima oleh akal. Dan, ternyata aku sadari saat itu aku memang seperti perempuan bodoh yang sudah kehilangan arah dan menerima saja alasan seperti itu. Damn!

***

Hari ini, tepatnya berhari-hari yang lalu. Aku baru saja diberikan sebuah petunjuk. Entah bagaimana Tuhan menggerakkan seluruh kemampuanku, dan ternyata Tuhan membukakan sebuah buku kebohongan yang sudah lama di simpan oleh  Rey. Rey, seorang lelaki polos bahkan aku pikir dia bagaikan malaikat tanpa sayap. Hari ini ternyata aku disadarkan oleh sesuatu hal ternyata Rey tak sebaik yang selama ini aku pikirkan. Seolah diterpa angin, lembaran demi lembaran buku kebohongan yang Rey sembunyikan seakan-akan mengusik setiap hariku. Oh, mengapa saat dia sudah beranjak pergi dan aku baru saja mengetahui semua kebohongannya?

Sialnya, kebohongan yang dia lakukan tak sekedar berbohong atau bermain api saat masih menjalin hubungan denganku. Kebohongan yang dia lakukan seakan-akan seperti kaktus yang semakin di genggam semakin menyakitkan. Pedih, perih. Itulah yang aku rasakan saat mengetahui semuanya. Ternyata, mengetahui kebohongan seseorang dengan sendiri itu lebih menyakitkan dibandingkan ketika seseorang berbohong kepadamu, dan Ia berusaha mengakuinya. “Oh, Rey. Ternyata kau memang sangat baik perlahan menusukku. Dan membuatku mencari tahu semua kebohonganmu dengan caraku sendiri.” rutukku dalam hati.

Kuambil handphone yang berada di atas mejaku. Dan saat itu juga aku melihat wajah seorang perempuan. Perempuan yang selama ini Rey khianati dengan cara berselingkuh dengan perempuan lain, termasuk aku. “Sungguh malang nasibmu dibohongi oleh lelaki yang kau percaya selama bertahun-tahun. Tentu saja aku masih sedikit beruntung darimu, karena aku hanya di bohongi dalam hitungan bulan...” kataku pada sebuah foto perempuan itu. Ah, rasanya seperti orang yang tidak waras ketika aku harus berbicara dengan perempuan itu melalui foto. Mungkin, untuk saat ini aku harus berusaha melawan segala hawa nafsu yang ingin segera meledakkan segala atom-atom kebencian ini baik kepada Rey, ataupun perempuan itu.

Tentu saja, kebencian ini tidak untuk perempuan malang itu. Kebencian ini lebih-lebih harus dilimpahkan kepada Rey. Lelaki yang seperti malaikat tanpa sayap namun diam-diam menjadikan 2 orang perempuan sebagai korban pengkhianatan, bukan dari dua orang mungkin saja lebih dari itu yang belum aku ketahui, mungkin. Walau bagaimanapun perempuan malang itu tak berbuat salah, atau bahkan ia tak mengetahui sama sekali. Dan tentu saja, aku pun juga begitu. Aku tak berbuat salah dalam hal ini, karena aku hanya menjadi korban yang tidak pernah mengetahui kejahatan pelaku selama ini.

To be continued~~~

***

Akankah Keysha menemui perempuan itu dan membongkar semua kejahatan dan pengkhianatan yang dilakukan oleh Rey kepadanya atau bahkan kepada perempuan malang itu???