Konten [Tampil]
Halooo...lama sekali rasanya aku gak
pernah bercerita tentang kehidupan di blog ini. Pada kangen gak? Aku sendiri
sih kangen masa-masa aku bisa mengeluarkan segala unek-unek yang ada dalam
pikiranku ke blog ini. Bukannya mengeluh, hanya saja terkadang sesekali perlu
waktu untuk mencari teman yang merasakan apa yang kita rasakan. Maksudnya,
ketika pembaca blog merasakan apa yang kita tulis itu kek berasa punya teman
senasib gitu.
Seperti yang kalian lihat judul
tulisan ini begitu mengerikan sekali, bukan? Ah, ini bukan tulisan untuk
menakut-nakuti kalian para dede gemes yang masih beranjak dewasa. Bukan
menakuti masa-masa indah kalian. Tetapi, lagi-lagi aku hanya mencoba mengingat
pada saat usiaku tidak setua ini, eh masih muda aku ingin sekali menjadi
orang dewasa. Pasti, kamu juga pernahkan merasakan saat masih Sekolah Dasar
terus pengennya SMP, setelah SMP pengen SMA, setelah SMA pengen kuliah dan
akhirnya pada saat sudah kuliah “Aku pengen balik jadi anak kecil lagi deh”. Bener
gak?
Kenapa kita sering merindukan
masa-masa kecil? Karena, pada saat kita masih anak-anak dulu tawa yang kita ciptakan
ikhlas, gak ada paksaan, gak ada pura-pura. Senangnya memang benar-benar senang.
Sedangkan, pada saat kita sedewasa setua ini bebannya udah banyak, tapi kita terkadang
emang harus dipaksa untuk pura-pura bahagia. Meski hati kita sedang meringis,
tapi senyum dibibir kita selalu diusahakan untuk tetap ada?
Menjadi dewasa itu memang
mengajarkan kita banyak hal dan membuat kita sadar ternyata tuntutan kita
semakkin banyak. Setelah kita beranjak dewasa, hidup kita bukan soal main-main
lagi. Udah beda dong pastinya pada saat kita masih anak-anak dulu. Dipikiran
kita cuma ada main, main, dan main. Sedangkan sekarang? Mau lebih banyak bermain
tapi selalu ingat umur dan juga tuntutan yang semakin banyak menumpuk menyaingi
cucian.
Misal nih ya, baru-baru ini
teman-teman aku udah berhasil menyandang gelar sarjananya. Kalian taukan kalau
udah lulus kuliah, yang ada dipikiran itu ya tuntutan selanjutnya KERJA. Dan, biasanya kalau gak kerja, ya nikah mungkin. Semua
orang bakal menuntut kerja, keja, dan kerja. Ketemu tetangga, ketemu keluarga
jauh yang ditanya pasti “Udah kerja?”. Disisi lain, yang nanya gak tau aja yang
ditanyain ini udah struggle banget cari kerjaan. Kalau naik roalercoaster tuh
ya 7x, dan akhirnya pusing dan gak bisa berkata-kata lagi. Pokoknya menjadi
dewasa itu kudu memenuhi segala tuntutan dan gak bisa main-main lagi. Iya
gak sih?
Baca Juga
Belum lagi nanti, kalu udah kerja
ditanyain nikah? Dan sebagainya. Pokoknya ya setiap hari ketika kita bertambah
umur dan beranjak dewasa akan selalu ada tuntutan yang menunggu. Siapapun itu,
pasti akan begitu. Semua memang ada fasenya dan masanya.
So, teruntuk kamu yang beranjak
dewasa nikmati saja segala prosesnya. Tidak peduli prosesnya mau menyenangkan
ataupun tidak. Mau atau tidak mau, nyatanya kamu harus melewatinya, bukankah
begitu? Karena, gak bisa kita melakukannya harus dengan di skip atau next.
Mau ataupun tidak, kita harus sedikit demi sedikit melewati semua fasenya. Meskipun
terkadang fasenya itu bikin eneg, rasanya tuh pengen “bisa gak sih semua ini
aku akhiri saja?”. Oh, tentu saja gak bisa. Bayangin nih kalau kamu mau naik
tangga emang bisa ya melangkah naiknya langsung nyampe ke atas? Gak bisakan?
Nah, begitulah fase beranjak dewasa ini harus kamu lewati, sau demi satu
langkahnya. Sampai akhirnya kamu tersenyum manis atas segala lelah yang kamu
lakukan untuk melewati masa beranjak dewasa ini.
Source : Kompasiana |
Semangat ya, kamu tidak
sendirian. Hampir seluruh penduduk di bumi ini juga merasakannya. Jangan khawatir
semua masa sulit, masa tidak menyenangkan akan berganti dengan hal yang menyenangkan.
Tetaplah nikmati prosesnya, karena kamu hebat sudah sampai pada fase ini. Yey! Tentang beranjak dewasa menyenangkan ataupun tidak, semua orang punya tolak ukurnya masing-masing. Kembali lagi, nikmati saja prosesnya.
Nah, bagaimana menurut kalian
tentang fase beranjak dewasa ini?
Jadi dewasa menyenangkan? Tentu tidak. Tapi pernah ga teringat ketika kecil selalu merasa ingin cepat-cepat dewasa karena kesal diremehkan menjadi anak kecil, serba ga boleh.
ReplyDeleteWell, kenyataannya ya gitu hidup itu. Ga akan terasa menyenangkan kecuali kita merasa berysukur. Ditanya kapan nikah? Dari kecil juga udah diteror kok dengan pertanyaan sekoalh dimana? nilai berapa? rangking berapa.
Kadang nih ya kadang, aku cukup terkejut menyadari bahwa aku sudah dewasa. Kapan proses dewasa itu terjadi, aku sendiri tak menyedari. Mungkin karena aku 'mengamalkan' apa yang ditulis Fatimah, bahwa kita harus menikmati prosesnya. Jangan ingin terlalu cepat menjadi dewasa, karena menjadi dewasa blm tentu menyenangkan.
ReplyDeleteManusia memang banyak mau dan ga pernah puas sih ya. Masih kecil maunya cepet cepet gede. Udah gede pengen balik lagi ke masa kanak kanak. Yang terpenting sih jalanin aja apa yg ada sekarang dan banyakin bersyukur. Kalau aku sering2 reminder-in diriku sendiri sama hal hal itu
ReplyDeleteAku jadi pengen jadi anak kecil, bebas maem es krim, nonton kartun, bermain2 manjat pohon, main petak umpet, apalagi dah, hahahhaa
ReplyDeleteKagak nyadar kalau usia udah hampir seperempat abad, hahaha
Ya, mau nggak mau dewasa adalah sebuah pilihan ya kan, ^_^
tetap semangat dan hadapi apapun yg ada di depan kita
Cheerss
kita memang ga sendirian, gimana kalau kita hadapi masa dewasa ini berdua? Pasti lebih menarik kan? ada banyak hal yang bisa kita bagi bersama, apalagi kita sesama blogger #eh apa-an sih....
ReplyDeleteDewasa ya gitu, jadi semacam banyak tuntutan. Kuncinya memang menikmati proses, satu langkah demi satu langkah. Gak ada sesuatu yang instan sih buat kesuksesan
ReplyDeleteAku pribadi sih senang menjadi dewasa soalnya beberapa keputusan penting dalam hidup kita yang tentukan. Beberapa hal bisa kita desain sendiri sesuai keinginan. Kalau masalah kerja terus menerus sih bagiku ngga melulu, tetep ada liburan untuk menyenangkan jiwa dan tubuh supaya siap kerja lagi
ReplyDeleteBeing adult for me is not easy, enggak menyenangkan juga. Tapi ada part di mana aku sangat menikmati masa transisi itu.
ReplyDeleteTerasa banget setelah nikah.
ReplyDeleteBerarti harus jadi dewasa dan memikirkan segala konsekuensi buah dari keputusan yang aku ambil.
Aku adalah tipikal anak yang pengin banget dewasa dini, dengan pengin belajar profesional di dunia kerja dan ketika udah berada di ekosistemnya, giliran kangen ke masa2 mahasiswa yg masih asyik2an ajaa huhu
ReplyDeleteSemua ada fase fasenya dimana waktu kecil kita enak punya waktu bermain eh pas udh besar atau udh dewasa waktu bermain justru malah berkurang dan tidak ada kata bermain. Kerja kerja dan kerja untuk mencari uang
ReplyDeleteFase beranjak dewasa itu mengajarkanku tentang makna berjuang dalam hidup. Maklum ya karena polemik yang kita hadapi makin pelik apalagi kita dituntut untuk produktif*
ReplyDeleteSaya suka sih mbak jadi dewasa, soalnya kalau jd anak kecil terus pengalaman saya gak akan sebanyak ini. Cuma memang jd dewasa itu ada risiko dituntut bertanggung jawab thd semua tindakan yg dilakukan. Tapi ya itulah cara manusia belajar, ya kan...
ReplyDeleteJd dewasa itu tdk mudah.. Tp tua itu pasti..
ReplyDelete