Konten [Tampil]
Akhir-akhir ini isu public dipenuhi dengan “rencana
perpindahan Ibu kota”, dan ternyata yang menjadi kandidatnya adalah daerah
Kalimantan. Wow, sempat terkejut dan sedikit membuatku berpikir. Ibu kota akan
pindah? Bagaimana dengan kehidupan di
Kalimantan nanti? Beribu pertanyaan satu persatu minta dijawab. Tapi, rasanya
untuk menjawabnya sendiri aku tidak akan sanggup.
Membayangkan tempat tinggal, tanah tercinta ini,
tempat kelahiranku ini yang beberapa tahun ke deppan akan menjadi ibu kota.
Tentang ibu kota yang mugkin dekat dengan yang Namanya kemacetan, polusi, riuh
penduduk yang sibuk dengan segala aktivitasnya. Sungguh, raanya masih tidak
bisa diterima. Aku sudah terlalu cinta dengan tanah Kalimantan ini, Kalimantan
yang dikenal dengan paru-paru dunia. Masih terlalu jauh untukku menerima
persawahan hijau-hijau yang biasa aku lewati akan berubah menjadi
gedudng-gedung pencakar langit. Berlebihan rasanya jika aku membayangkannya sudah
terlalu jauh, tapi tentu saja aku menginginkan suatu harapan jika tanah
kelahiranku ini akan menjadi sebuah Ibu kota.
Harapan untuk ibukota baruku nanti
Pembangunan harus berdasarkan aspek lingkungan
Dengan rencana pembangunan ibukota, maka pastinya di
Klaimantan ini perlahan akan banyak pembangunan kantor-kantor untuk keperluan
ibukota nantinya. Aku berharap, sebanyak apapun pembangunan yang dilakukan
nanti akan berjalan dengan semestinya. Semoga pembangunannya tetap berdasarkan
aspek lingkungan. Karena, sesuai dengan hal-hal yang aku dapat di perkuliahan.
Ketika pembangunan sesuai dengan peraturan terkait, maka segala resiko mungkin
bisa teratasi dengan baik. Simpelnya saja, misal perluasan jalan yang harus
sesuai biar nantinya drainase yang dibangun bisa mengatasi permasalahan
genangan pada saat hujan.
Permasalahan sampah dan banjir bisa teratasi
Dengan adanya isu pemindahan ibukota, tidak dipungkiri
penambahan penduduk pasti akan terjadi. Mau ada penambahan penduduk ataupun
tidak, kita sudahtidak terlalu asing dengan permasalahan ibu kota yangtidak
jauh-jauh dari sampah dan banjir. Ketika permasalahan sampah tidak bisa
teratasi dengan baik pada akhirnya akan menimbulkan banjir, benarkan? Nah,
semoga permasalahan sampah dan banjir ini punay titik terang di ibu kota
terbaru nanti. Syukur-syukur permasalahan sampah dan banjir ini tidak lagi
menjadi permasalahan pokok di ibukota.
Pemerintah setempat lebih banyak mengadakan event yang berbasis lingkungan
Terkadang untuk mengajak masyarakat peduli sama
lingkungan ituemang perlu usaha yang lebih. Bahkan, Namanya sebagai masyarakat
mereka ingin didukung dan difasilitasi. Besar harapanku untuk ibu kota terbaru
nanti mungkin bisa lebih menggerakkan seluruh elemen masyarakat untuk peduli
lngkungan. Ya, dengan cara mengadakan event-event yang arahnya lebih banyak
peduli sama lingkungan. Misal, sehari tanpa kendaraan bermotor, atau ibu kota
yang baru nanti sudah benar-benar “say no to plastic”. Mungkin ini adalah
langkah kecil, tapi bisa membantu permasalahan sampah menjadi berkurang.
Pembangunan maupun perekonomian peningkatannya seimbang
Dengan adanya pembangunan ibu kota, harapannya perekonomian
pun juga semakin meningkat, terlalu berlebihan jika aku mengharapkan hal ini.
Tapi, mengapa tidak? Seandainya pembangunan ibu kota nanti bisa memberikan dampak
positif terhadap perekonomian ya sangat bagus sih menurutku.
Nah, itulah beberapa harapan aku untuk ibu kota yang
baru. Terlepas dari sebuah harapan, mungkin jika aku menjadi bagian masyarakat ibu kota
baru nanti aku akan terus berusaha ikut serta dalam kegiatan untuk menjadikan
ibu kota baru lebih baik lagi. Apapun itu, dimanapun ibu kota baru nanti. Aku
hanya berharap, segala peraturan akan selalu berdasarkan aspek lingkungan.
Karena, ibu kota aalah bagian dari lingkungan. Maka kita jaga dulu dengan baik
lingkungannya, maka Ibu kota yang tentram akan bisa kita wujudkan.
Semoga ibukota yang baru nanti jauh lebih aman dan nyaman ya kak
ReplyDeleteTp ibu kota pindah kalimantan secara letak emg lbh ke tengah indonesia sih yaa
ReplyDelete