Halo, ketika mendengar isu perubahan iklim? Apakah tidak peduli atau justru pengen mencari tahu apa sih yang dimaksud dengan perubahan iklim. Mungkin, ketika mendengarnya hanya sekilas kita akan merasa “ah, tidak berdampak juga dengan kehidupanku”. Ups, Jangan salah guys! Justru perubahan iklim ini akan menjadi masalah besar aku, kamu, kita yang tinggal di bumi ini lho. Nah, penasaran nggak sih sama apa itu perubahan iklim?
Perubahan iklim merupakan sebuah fenomena yang terjadi secara signifikan terhadap cuaca. Pasti kamu pernah merasakan cuaca sedang panas-panasnya dan tidak seperti biasanyakan? Nah, ini bisa jadi salah satu dampak dari perubahan iklim yang terjadi. Untuk penyebab dari perubahan iklim yang terjadi tentunya dari berbagai faktor nih misal seperti penebangan pohon yang terjadi secara terus menerus, polusi udara yang diakibatkan oleh asap pabrik ataupun kendaraan bermotor, dan kalau diteliti lebih jauh lagi tentu banyak penyebabnya.
Nah, udah taukan sedikit mengenai perubahan iklim? Tentu perubahan iklim yang terjadi ini harus kita lakukan pencegahan dengan cara mengubah beberapa kebiasaan kita. Salah satunya apa? Menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan. Pasti dalam sehari-hari tak luput yang namanya menggunakan kendaraan bermotorkan? Mau ke pasar pakai motor, mau pergi ke sekolah pakai motor, ternyata kalau dirunut satu-persatu banyak juga sih aktivitas yang kita lakukan menggunakan kendaraan bermotor ya?
Mengatasi Perubahan Iklim Dengan Cara Menggunakan BBM Ramah Lingkungan
Pada tanggal 25 Maret 2021 kemarin aku mengikuti Diskusi Publik yang diadakan oleh KBR dan YLKI. Diskusi public yang diadakan bertema “Mendorong penggunaan BBM Ramah Lingkungan Guna Mewujudkan Program Langit Biru”. Apa sih yang ada dibenak kamu ketika mendengar langit biru? Apakah merasa perasaan langit kita emang biru-biru aja tuh kok ada program langit biru segala? Pasti tidak terbayang dibenak kita aka nada masanya langit kita menjadi hitam, kelam, dan itu merupakan hasil dari perubahan iklim yang terjadi secara terus menerus dan dibiarkan begitu saja.
Nah, biar langit kita berwarna biru terus maka program langit biru ini harus diupayakan agar dapat berlangsung secara terus menerus dan mewujudkan langit biru tanpa polusi. Jadi, program langit biru ini sudah dicanangkan sejak Agustus 1996. Dan yang menjadi fokus program dari langit biru ini adalah menangani pencemaran udara yang bersumber dari transportasi yang digunakan. Upaya pengendalian yang dilakukan untuk mensukseskan program langit biru ini adalah menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan.
Bagaimana Cara Memilih BBM Ramah Lingkungan
Tentu sebagian dari kamu bingung cara memilih BBM Ramah lingkungan? Hayooo…selama ini pakai BBM apa nih? Pasti banyak jawabannya menggunakan bensin atau premium. Tentu saja bensin ini merupakan BBM yang digunakan sejuta umat, selain harganya terjangkau terkadang lebih mudah menemukan bensin di toko kelontong pinggir jalan atau yang bisa disebut dengan pertamini. Nah, tau nggak sih ternyata bensin ini bukan BBM yang ramah lingkungan. Kenapa? Karena, bensin ataupun premium mengandung emisi karbon yang cukup tinggi yaitu RON 88. Bahkan, secara keseluruhan dunia bagi pengguna kendaraan bermotor itu dianjurkan untuk tidak menggunakan bahan bakar dengan nilai RON dibawah dari 90. Kamu bisa mencoba alternatif lain nih seperti Pertalite yang memiliki RON 90 atau bahkan yang lebih baik lagi adalah Pertamax yang sudah memiliki RON 92. Mengapa pertamax lebih dianjurkan? Karena, pertamax memiliki angka oktan yang tinggi sehingga pembakaran yang terjadi lebih smepurna dan tidak meinggalkan residu.
Yuk Mulai Sekarang Gunakan BBM Ramah Lingkungan
Nah, sudah taukan bagaimana memilih BBM yang ramah lingkungan? Yuk, mulai sekarang sebelum terlambat kita mulai pelan-pelan untuk berpindah menggunakan BBM yang ramah lingkungan. Mungkin, BBM ramah lingkungan terlihat lebih mahal dimata kita tapi justru dengan kita menggunakan BBM yang ramah lingkungan maka sudah ikut andil untuk mewujudkan program langit biru ini. Percayalah, hidup di bumi dengan penuh polusi pasti tidak enak. Gak kebayang kalau jalanan tak terlihat karena dipenuhi kabut asap dan kita sebagai makhluk hidup terkena dampaknya seperti terkena penyakit. Apa tidak sayang dengan anak cucu kita kelak yang harus diwariskan langit gelap hanya karena ulah kita dimasa lalu?
Post a Comment
Post a Comment